Selasa, 27 Desember 2011

Pergaulan Bebas

Tingginya kasus penyakit Human
Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS),
khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan
bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan
10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Di kota Denpasar dari 633 pelajar
Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang
atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.
Mereka terdiri atas putra 27% dan
putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia
menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada
usia remaja.
Demikian pula masalah remaja
terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data
penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian
besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun
satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39
tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.
semakin memprihatinkan penderita
HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan
reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat
informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik
(konselor) sebaya menjadi sangat penting.
“Pusat informasi dan konsultasi
kesehatan reproduksi remaja menjadi model pemberdayaan masyarakat yang
bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta individu memberikan solusi
kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan reproduksi”.

Komentar:
Sangat
menyeramkan karena pergaulan remaja saat ini sangatlah bebas. Anak remaja yang
seharusnya berfikiran fokus pada sekolah, kini sudah terkena dampak dari
pergaulan bebas tersebut. Disana terlihat besarnya persentase siswa yang
terkena HIV/AIDS. Jika dikalikan dengan angka sebenarnya, dapat dibayangkan
betapa besarnya jumlah siswa tersebut. Bukan hanya puluhan, ratusan, bahkan
mungkin mendekati angka ribuan. Sudah saatnya para orang tua lebih memberi
bimbingan pada anak-anaknya agar terhindar dari pergaulan bebas tersebut.