Selasa, 18 Mei 2010

etika profesi 4: Pelanggaran Petugas Karcis KAI

Seorang pemeriksa karcis penumpang kereta api yang menerima uang sogokan dari penumpang yang tidak membeli karcis karena alasan yang bermacam-macam. Kasus ini sering terjadi dan sudah mendarah daging pada penumpang yang bersangkutan. Sebagian besar dari mereka beralasan datang tepat ketika kereta datang. Daripada menunggu kereta selanjutnya yang jauh lebih lama, mereka lebih memilih nekat naik ke dalam kereta. Ketika ada pemeriksaan karcis, mereka tinggal membayar uang seharga karcis tersebut kepada petugas bersangkutan untuk kemudian disetorkan ke dalam kas KAI.

Komentar: petugas kereta sebaiknya tidak melakukan hal semacam ini. Memang sih ini akan membantu dan sangat menguntungkan bagi penumpang, namun tetap saja kedisiplinan dalam bertugas harus diutamakan. Tugas mereka adalah memeriksa karcis dan mengeluarkan penumpang yang tidak memiliki karcis. Jika banyak yang melakukan hal semacam ini, maka kedisiplinan dalam berkereta tidak akan dicapai.

Saran: sebaiknya tingkat ketegasan dan kedisiplinan para pemeriksa karcis kereta lebih ditingkatkan demi kemajuan KAI. Tidak bisa dihindari bahwa uang yang disetor oleh penumpang itu benar-benar mengalir ke dalam kas KAI atau pada "kas" si petugas. Tak ada jeleknya juga jika petugas pemeriksa karcis digantikan oleh mesin otomatis seperti pada pembayaran di halte trans Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar