Sabtu, 21 April 2012

Penggunaan Tari Pendet dalam Program TV Malaysia


Beberapa waktu lalu tari pendet menjadi sorotan media dunia karena digunakan dalam salah satu program televisi Malaysia. Menurut pemerintah Malaysia, mereka tidak bertanggung jawab atas iklan tersebut karena dibuat oleh Discovery Channel Singapura. Kemudian Discovery TV melayangkan surat permohonan maaf kepada kedua negara, dan menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung jawab penuh atas penayangan iklan program tersebut. Meskipun demikian, insiden penayangan pendet dalam program televisi mengenai Malaysia ini sempat memicu sentimen Anti-Malaysia di Indonesia.

Dalam hal ini sebenarnya hanyalah masalah salah komunikasi saja antara pemerintah Indonesia dan Malaysia. Karena iklan yang ditayangkan itu ada di Negara Malaysia makanya pemerintah Indonesia melakukan protes keras akan hal itu. Belum lagi masalah tari Jaipong dan batik yang dicatut Malaysia sehingga membuat hubungan kedua Negara menjadi panas, ditambah lagi dengan masalah seperti ini. Kalau tidak pintar-pintar memilah bisa saja Indonesia diadu domba dengan Malaysia.
Mengenai penayangan iklan tersebut memang sudah termasuk dalam pelanggaran hak cipta. Tari pendet merupakan hak cipta bangsa Indonesia namun disalahgunakan oleh Singapura. Wajar saja kalau pemerintah Indonesia sangat mengecam perbuatan tersebut. Tari pendet yang seharusnya menjadi salah satu icon Indonesia malah digunakan oleh Singapura yang seolah-olah itu adalah kebudayaan miliknya. Namun sikap yang diambil oleh pemerintah Singapura sudah benar dengan melayangkan surat permintaan maaf terhadap kedua Negara. Tinggal bagaimana sikap pribadi masing-masing untuk menanggapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar